Nabire, Kapiwuunews.org - Aksi Hari HAM di Nabire: Warga Papua Serukan Hentikan Kekerasan Ratusan warga Papua menggelar aksi damai di Pasar Karang, Nabire, memperingati Hari HAM Sedunia sekaligus menyoroti 64 tahun dugaan pelanggaran HAM di Tanah Papua. Massa menuntut penghentian kekerasan, penembakan, pemerkosaan, dan kehadiran militer non-organik, serta meminta negara bertanggung jawab atas berbagai pelanggaran yang masih terjadi 10 Desember 2025.
Aktivis Perempuan Papua pada hari HAM se-Dunia, Yosephine Butu di Nabire mengatakan dalam orasinya bahwa"Hari HAM Sedunia adalah hari yang sangat bersejarah bagi Bangsa Papua. Hari ini bukan hanya sekedar peringatan, tapi juga merupakan momentum untuk mengenang perjuangan panjang Bangsa Papua dalam menuntut hak-hak asasi manusia yang telah lama dirampas".
Anak tunggal dari alm. Bapak Yules Kepei Butu (Tokoh Masyarakat Mapia dan Pendiri Lemato M4) menjelaskan dalam orasinya "Bahwa Sejak Operasi Trikora pada tahun 1962, Bangsa Papua telah menjadi korban pelanggaran HAM yang sistematis dan berkepanjangan. Bangsa Papua telah mengalami kekerasan, penindasan, dan diskriminasi yang tidak manusiawi. Namun, Bangsa Papua tidak pernah menyerah. Rakyat papua akan terus berjuang untuk hak-hak asasi manusia, keadilan, dan kemerdekaan."
Lanjut Yosephine, "Hari HAM Sedunia adalah hari untuk mengenang perjuangan panjang Bangsa Papua. Perjuangan yang telah dimulai oleh para pejuang kemerdekaan Papua, seperti Theys Eluay, Kelly Kwalik, dan Mako Tabuni, yang telah gugur dalam perjuangan. Perjuangan yang terus berlanjut hingga hari ini, dengan generasi muda Papua yang terus bersuara dan berjuang untuk hak-hak asasi manusia."
Namun, "Hari HAM Sedunia juga merupakan hari untuk terus berjuang. Bangsa Papua tidak dapat berhenti berjuang sampai hak-hak asasi manusia mereka dipulihkan, sampai keadilan ditegakkan, dan sampai kemerdekaan diraih. Rakyat Papua akan terus bersuara, terus berjuang, dan terus menuntut hak-hak asasi manusia mereka," Kata Yosephine.
"Papua Merdeka! Merdeka! Merdeka! Suara Perempuan ini akan terus bergaung, tidak hanya di Papua, tapi juga di seluruh dunia. Bangsa Papua tidak akan diam, tidak akan menyerah, dan tidak akan berhenti berjuang sampai kemerdekaan diraih. Hari HAM Sedunia adalah hari untuk mengenang perjuangan, dan hari untuk terus berjuang. Papua Merdeka!" tutup Yosephine Butu Aktivis Perempuan Papua.
