Dogiyai, Kapiwuunews.org — Kabupaten Dogiyai Provinsi Papua Tengah Penembakan terhadap warga sipil kembali terjadi di Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah. Insiden tragis ini berlangsung pada Minggu malam, sekitar pukul 23.36 WIT, di Kampung Mauwa, Distrik Kamu, Dogiyai.
Menurut laporan lapangan, seorang warga sipil bernama Keni Dumupa (24 tahun) tewas di tempat setelah ditembak oleh aparat gabungan TNI-Polri. Peluru mengenai bagian dada korban hingga meninggal dunia seketika di lokasi kejadian.
Penembakan ini disebut sebagai aksi lanjutan dari insiden sebelumnya pada siang hari yang menewaskan dan melukai warga sipil lainnya di Distrik Kamu. Aparat gabungan TNI-Polri yang sejak pagi berjaga-jaga di sekitar wilayah tersebut disebut kerap menggunakan alasan pengamanan untuk melakukan tindakan represif terhadap warga, bahkan ketika masyarakat sedang beraktivitas normal tanpa indikasi tindak kriminal.
Hingga malam hari, jumlah korban penembakan oleh aparat di Dogiyai bertambah menjadi empat orang warga sipil. Sebelumnya, pada Senin, 20 Oktober 2025 pukul 11.00 WIT, terjadi penembakan terhadap tiga warga sipil di sekitar Pasar Moanemani, Distrik Kamu.
Menurut keterangan saksi, peristiwa bermula saat beberapa pemuda melintas dengan sepeda motor dan membunyikan gas di depan aparat kepolisian yang sedang berjaga di area pasar. Tindakan kecil tersebut memicu reaksi berlebihan dari aparat, yang kemudian memanggil pasukan TNI-Polri untuk datang ke lokasi.
Setibanya di tempat kejadian, aparat langsung melakukan penembakan secara membabi buta ke arah masyarakat yang sedang beraktivitas di pasar dan sekitarnya. Akibat tindakan brutal tersebut, tiga orang warga sipil menjadi korban luka tembak. Insiden penembakan terjadi di Kampung Ikebo, Distrik Kamu.
Berikut daftar nama korban luka:
- Yustinus Iyayi (35 tahun) — terkena tembakan di betis kaki kanan, berasal dari Distrik Kamu Selatan.
- Deserius Kotouki (21 tahun) — terkena tembakan di betis kaki kiri, berasal dari Distrik Kamu Selatan.
- Oya Waine (26 tahun) — terkena tembakan di pundak kanan, saat ini sedang dirawat di rumah sakit, berasal dari Distrik Kamu Selatan.
Selain itu, satu orang warga dilaporkan ditangkap oleh aparat, namun identitasnya belum diketahui secara pasti. Kontak tembak sempat berlangsung hingga pukul 15.00 WIT, dan situasi di Moanemani belum sepenuhnya kondusif. Aparat gabungan masih terlihat memantau aktivitas masyarakat di sekitar kota.
Tragedi kembali berulang pada malam hari, sekitar pukul 23.36 WIT, ketika aparat menembak seorang warga sipil atas nama Keni Dumupa di Kampung Mauwa. Korban tewas di tempat, menambah jumlah korban menjadi empat orang dalam satu hari akibat tindakan kekerasan aparat keamanan.
Masyarakat Dogiyai menyerukan perhatian dan advokasi dari berbagai pihak, baik lembaga kemanusiaan, gereja, maupun organisasi hak asasi manusia. Kekerasan bersenjata yang dilakukan aparat negara terhadap warga sipil disebut sebagai tindakan kejahatan kemanusiaan yang tidak bisa ditoleransi.
Masyarakat menuntut agar kebrutalan aparat militer Indonesia di Dogiyai segera dihentikan, dan seluruh pasukan TNI-Polri yang ditempatkan di wilayah tersebut segera ditarik untuk memulihkan keamanan dan rasa keadilan bagi rakyat sipil Papua Tengah.
(**)