Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

DPR Papua Tengah Kecam Pembakaran Mahkota Cenderawasih: Simbol Jati Diri Kami Dihina.

Selasa, 21 Oktober 2025 | 17:12 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-22T00:14:02Z


Nabire, Kapiwuunews.org Pernyataan tegas datang dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Provinsi Papua Tengah, Henes Sondegau, S.T., yang mengecam keras tindakan pembakaran Mahkota Cenderawasih, simbol kehormatan dan identitas masyarakat Papua. Dalam pernyataannya, Henes menegaskan bahwa mahkota bukan sekadar hiasan kepala, tetapi memiliki makna mendalam sebagai lambang harga diri dan jati diri orang Papua.


“Jangan sampai hal seperti ini terjadi lagi di tanah Papua. Mahkota Cenderawasih adalah identitas kami, simbol kebanggaan dan kehormatan kami sebagai orang asli Papua. Siapa pun yang dengan sengaja merusaknya atau membakarnya berarti tidak menghormati nilai budaya dan jati diri kami,” tegas Henes Sondegau saat ditemui awak media di Nabire, Rabu (22/10/2025).


Menurutnya, tindakan yang melecehkan simbol budaya Papua sama dengan menodai martabat seluruh masyarakat adat. Ia meminta semua pihak, termasuk aparat dan masyarakat pendatang, untuk memahami nilai-nilai budaya Papua agar tidak menimbulkan konflik sosial yang berkepanjangan.


“Kami orang Papua hidup dengan adat dan simbol-simbol yang punya makna spiritual dan sosial. Mahkota itu bukan benda biasa. Itu warisan leluhur, lambang kepemimpinan dan kebesaran bangsa Papua. Jadi tolong jangan main-main dengan simbol kami,” ujarnya dengan nada serius.


Henes juga mendesak pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas setiap tindakan yang menghina atau merusak simbol budaya Papua. Ia menilai penting adanya edukasi lintas budaya agar masyarakat luar lebih menghargai adat dan tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun.


“Kita boleh berbeda suku dan budaya, tapi harus saling menghargai. Jangan sampai perbuatan tidak terpuji menimbulkan luka dan kemarahan di hati rakyat Papua. Tanah ini sudah terlalu sering disakiti, jangan tambah lagi dengan penghinaan terhadap jati diri kami,” tutupnya.


Seruan keras dari Henes Sondegau ini mendapat dukungan luas dari berbagai kalangan, termasuk tokoh adat dan mahasiswa Papua Tengah, yang menegaskan bahwa Mahkota Cenderawasih adalah simbol sakral yang harus dijaga dan dihormati oleh siapa pun yang tinggal di tanah Papua.


(**)

×
Berita Terbaru Update