Manado, Sulawesi Utara Kapiwuunew.org — Suasana haru dan penuh sukacita mewarnai acara syukuran non-formal yang digelar Ikatan Pelajar Mahasiswa/i Kabupaten Paniai, Nabire, Dogiyai, Deiyai, dan Intan Jaya (IPMAPANDODE) Bertempat di Asrama Intan Jaya, Kleak Lingkungan IV, Manado, ratusan mahasiswa Papua dari berbagai kampus di Sulawesi Utara hadir dalam momen penuh makna ini. Pada Senin, 12 Mei 2025, pukul 15.00 WIT.
Acara syukuran ini mengangkat tema rohani “Ketekunan dalam kebenaran menghasilkan kehidupan yang berkualitas” (Mazmur 1:2-3), dengan subtema yang menekankan peran keberhasilan dalam pengetahuan dan tindakan demi membangun serta memberi pengaruh positif bagi masyarakat luas.
Firman Tuhan dibawakan oleh Pdt. Rosalina, S.Th., M.Th., yang mengajak seluruh hadirin merenungkan isi Mazmur 1. Dalam pesannya, ia menekankan bahwa Tuhan memisahkan manusia ke dalam dua golongan: orang benar dan orang fasik. "Orang benar adalah mereka yang menjauhi kejahatan dan merenungkan Firman Tuhan siang dan malam. Ketekunan dalam Firman-Nya akan membawa kita kepada hidup yang bermutu," tegasnya.
Acara ini turut diwarnai dengan sambutan dari berbagai tokoh dan perwakilan. Stevanus Yogi, selaku pembina dan pengarah, menyampaikan, "Kita adalah kita. Semangat di kampus harus dibawa terus untuk Papua. Kita di sini belajar untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya."
Anselmus Makai, mewakili Badan Pengurus IPMAPANDODE, memberikan apresiasi kepada para wisudawan/i yang tetap teguh di tengah berbagai tekanan, termasuk rasisme. “Semoga keberhasilan ini menjadi sumbangsih besar bagi Papua Tengah dan daerah masing-masing,” ujarnya.
Sementara itu, Rut Maya Piola Tagi mewakili senior-junior menegaskan pentingnya keteguhan hati dalam menghadapi dunia. “Kita keras terhadap dunia maka dunia pun akan keras terhadap kita. Wisudawan/i yang bertahan melewati masa COVID-19 adalah contoh nyata ketangguhan itu.”
Yulian Pigome, mewakili para orang tua, mengungkapkan kekagumannya terhadap solidaritas mahasiswa Papua di tanah rantau. “Saya pikir tidak ada orang Papua di sini, tapi ternyata anak-anak saling melengkapi dan bekerjasama. Kepada para wisudawan, ini bukan akhir tapi awal perjuangan untuk masyarakat dan keluarga.”
Bung Yupentus Goo, S.H., yang mewakili para wisudawan, menyampaikan rasa syukurnya dan mengajak seluruh mahasiswa menjaga kekompakan lintas organisasi. “Kegiatan ini memang non-formal, tapi dampaknya luar biasa. Kekuatan dalam kebenaran adalah fondasi kehidupan yang bermutu. Jangan hanya pikirkan diri sendiri, pikirkan juga masyarakat,” ujarnya, sambil mendorong mahasiswa yang masih studi untuk tetap berjuang dan menjadi bagian dari solusi.
Ketua Tim Pelaksana Wisudawan, Fernando Makai, menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak. “Acara ini berlangsung dengan sehat, lancar, dan sukses. Saya bersyukur atas kebersamaan ini,” katanya.
Tiga Wisudawan yang Mendapat Penghargaan Khusus:
1. Bung Yupentus Goo, S.H.
2. Ibu Yuliana Gobogau, S.Kep
3. Ibu Elimince Pigome, S.Kep
Acara ini menjadi simbol nyata bahwa ketekunan dalam iman, kekompakan dalam perjuangan, dan komitmen terhadap pendidikan adalah kunci membangun masa depan Papua yang lebih baik.
Sitou Timou Tumou Tou Manusia memanusiakan manusia lain. Nilai luhur budaya Sulawesi Utara ini menjadi jembatan hangat yang menyatukan semangat mahasiswa Papua di tanah rantau.
Penulis : Anselpito Pokuai