Nabire, Kapiwuunews.org – Kabar duka yang mendalam datang dari dunia jurnalistik di Tanah Papua. Salah satu putra terbaik Papua dalam bidang pers, Fransiskus Tekege, telah meninggal dunia pada hari Senin, 12 Mei 2025, sekitar pukul 17.55 WIT, di Kampung Harapan, Kabupaten Nabire. Kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, rekan seprofesi, dan seluruh masyarakat yang mengenalnya.
Almarhum Fransiskus Tekege dikenal sebagai wartawan senior yang telah mendedikasikan hidupnya selama puluhan tahun untuk dunia jurnalisme. Ia mengabdi di media Papuapos Nabire, baik dalam versi cetak maupun daring (online), dan dikenal luas karena keberaniannya menyuarakan suara rakyat kecil, menulis kebenaran, serta memegang teguh etika jurnalistik di tengah berbagai tantangan yang dihadapi pers di Papua.
Sosoknya dikenal sederhana, bersahaja, namun tajam dalam berpikir dan menulis. Lewat reportase dan opini yang ia tuangkan, Fransiskus Tekege tak hanya menjadi jurnalis, melainkan juga saksi zaman atas berbagai dinamika sosial, politik, dan kemanusiaan yang terjadi di Papua, khususnya di wilayah Meepago. Ia sering turun langsung ke lapangan, bahkan hingga ke pelosok kampung, demi memastikan informasi yang disampaikannya akurat dan berpihak pada kebenaran.
Saat ini, jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka, kediaman pribadi beliau di Kampung Harapan, Nabire. Ucapan belasungkawa mengalir deras dari berbagai kalangan – mulai dari jurnalis, aktivis, tokoh gereja, pemerintah daerah, hingga masyarakat biasa yang pernah merasakan langsung dampak positif dari karya-karyanya.
Salah satu rekan sejawatnya mengatakan, “Bang Frans, begitu kami biasa memanggilnya, adalah guru sekaligus sahabat. Beliau selalu mengingatkan kami untuk menulis dengan hati nurani. Kepergiannya adalah kehilangan besar bagi dunia jurnalistik di Papua.”
Tak sedikit pula masyarakat yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir. Mereka mengenang Fransiskus Tekege sebagai wartawan yang tak hanya menulis berita, tapi juga menjadi suara bagi mereka yang tak terdengar. Ia hadir sebagai penghubung antara masyarakat dan para pengambil kebijakan, serta menjadi inspirasi bagi generasi muda Papua yang ingin terjun ke dunia pers.
“Selamat jalan, Bapak Fransiskus Tekege. Terima kasih atas semua dedikasi, integritas, dan perjuanganmu selama ini. Semoga segala amal baikmu diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan serta penghiburan,” ujar seorang tokoh masyarakat di sela-sela doa pelepasan jenazah.
Dunia jurnalistik Papua kehilangan salah satu putra terbaiknya. Namun semangat, nilai, dan warisan yang ditinggalkan oleh Fransiskus Tekege akan terus hidup, menginspirasi banyak orang untuk terus menyuarakan kebenaran, keadilan, dan kemanusiaan di Tanah Papua Berita ini sumber dari tomei.id
(**)
