Nabire, Papua Tengah Kapiwuunews.org — Hujan deras yang melanda Papua Tengah dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir besar di Kabupaten Nabire. Salah satu wilayah terdampak parah adalah Dusun Karadiri 2, Kampung Wanggar Makmur, Distrik Wanggar. Luapan Sungai Kalianggar dan Sungai Menung merendam dan merusak lahan pertanian warga Senin (6/5).
Kebun jagung, kacang tanah, cabai, dan ubi jalar yang hampir siap panen hanyut diterjang banjir. "Tadi malam hujan deras, sungai meluap luar biasa. Sekarang semua rusak," kata Derek Mote, petani setempat.
Ia menyebut modal yang dikeluarkan mencapai jutaan rupiah per lahan, dengan hasil panen bisa mencapai puluhan juta rupiah. "Semua hilang, kerja berbulan-bulan sia-sia," keluhnya.
Selain merusak tanaman, banjir juga menyebabkan erosi dan longsor yang berpotensi menghambat tanam ulang.
Kepala Suku Simapitowarayon Wanggar, Petrus DGI, menyebut sekitar 40 warga yang memiliki lahan 2–3 hektare ikut terdampak. “Kami hidup dari hasil kebun. Sekarang semua rusak,” ungkapnya.
Petrus menjelaskan bahwa warga menjual hasil kebun seperti kacang Rp6.000/kg dan cabai hingga Rp100.000/kg untuk mencukupi kebutuhan hidup. Ia menegaskan warga tidak bergantung pada bantuan, tapi kini membutuhkan dukungan.
Ia mendesak pemerintah daerah dan provinsi segera turun tangan, mendata kerugian, dan memberi bantuan darurat. “Pemerintah harus lihat langsung kondisi kami di lapangan,” ujarnya.
Hingga kini, petani masih menanti respons dari pemerintah untuk pemulihan lahan dan keberlangsungan pertanian.
(**)
