Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Korban Penembakan di Kali Semen Nabire Meninggal Dunia

Jumat, 17 Oktober 2025 | 00:52 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-18T00:09:07Z

 


Nabire, Kapiwuunews.org — Insiden berdarah kembali mengguncang Kabupaten Nabire, Papua Tengah. Sekitar pukul 10.00 WIT, aksi penembakan terhadap warga sipil dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK) di kawasan Kali Semen, Distrik Nabire Barat pada 17 Oktober 2025.


Peristiwa tersebut menyebabkan lima orang menjadi korban, terdiri dari tiga luka tembak, satu luka bacok, dan satu luka lecet di bagian wajah. Salah satu korban luka tembak dilaporkan meninggal dunia di lokasi kejadian.


Adapun identitas para korban sebagai berikut:

  • Mas Turiadi (50), pekerjaan swasta, mengalami luka tembak di bagian kepala belakang kanan dan dinyatakan meninggal dunia.

  • Jance Makai (38), ASN, mengalami enam luka robek pada lengan kiri, bawah ketiak, dan perut kiri.

  • Aser Kagou (45), mengalami luka tembak di lengan kiri.

  • Martinus Makai (42), ASN, mengalami luka lecet akibat serpihan kaca di bagian wajah.

  • Ari, mengalami luka tembak di lengan kiri dan kanan.

Kendaraan jenis Hilux yang digunakan para korban ditemukan dalam kondisi rusak berat dengan sejumlah bekas tembakan di bagian bodi dan kaca.


Menurut informasi awal, pelaku diduga berasal dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Aibon Kogoya, yang sebelumnya terpantau merencanakan aksi di jalur Trans Nabire–Dogiyai.


Satgas Operasi Damai Cartenz bersama Polres Nabire langsung bergerak cepat menuju lokasi untuk melakukan pengejaran dan penyelidikan terhadap pelaku. Aparat keamanan juga telah memperketat penjagaan di sejumlah titik rawan di wilayah Nabire Barat.


Aksi ini kembali menambah daftar panjang kekerasan bersenjata di tanah Papua. Tidak hanya menyasar masyarakat pendatang, tetapi warga asli Papua pun turut menjadi korban dari tindakan brutal tersebut.


Peristiwa ini menjadi bukti nyata bahwa kelompok kriminal bersenjata masih menjadi ancaman serius terhadap keselamatan warga dan stabilitas keamanan, sekaligus menghambat upaya pembangunan yang tengah digalakkan pemerintah di wilayah Papua Tengah.


(**)

×
Berita Terbaru Update