Dogiyai, Kapiwuunews.org – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Dogiyai mendapat masukan langsung dari warga terkait kebun anggrek yang dikelola oleh Esebiyus Mote, warga Kampung Abouyaga, Dusun Kitakebo, Distrik Mapia Barat Sabtu 20 September 2025).
Kebun anggrek seluas 1 hektar tersebut telah ditanam sejak tahun 1984 hingga kini, 2025, dan masih terjaga dengan rapi. Menurut keterangan, terdapat sekitar 2.000 koker anggrek, dengan estimasi satu koker berisi hingga 10 ribu rumpun.
“Orang-orang Mapia Barat sudah lama mengembangkan budaya noken anggrek. Yang pertama kali menanam anggrek itu adalah saya sendiri, sejak tahun 1984 sampai sekarang masih tetap merawat. Kebun 1 hektar masih bersih dan rapi, saya juga sudah foto kondisi terbaru di tahun 2024,” ungkap Esebiyus Mote.
Ia menambahkan, hingga saat ini tidak ada bantuan langsung dari pemerintah Kabupaten Dogiyai untuk mendukung pengembangan kebun anggrek tersebut. Padahal, anggrek memiliki potensi besar untuk mendukung sektor kebudayaan dan pariwisata daerah.
Esebiyus berharap pemerintah daerah melalui dinas terkait dapat memperhatikan dan meninjau langsung lokasi kebun anggrek yang ia kelola selama lebih dari 40 tahun.
“Pemerintah Dogiyai tolong lihat tempat kerja kami di kebun anggrek. Ini aset penting untuk pariwisata dan kebudayaan, sekaligus warisan yang sudah saya jaga sejak dulu,” tegasnya.
Kebun anggrek milik Esebiyus Mote menjadi salah satu contoh nyata inisiatif masyarakat lokal dalam menjaga kelestarian tanaman hias bernilai tinggi di tanah Papua. Dengan dukungan pemerintah, potensi ini diyakini dapat berkembang menjadi daya tarik wisata unggulan Kabupaten Dogiyai.
(**)