Nabire,Kapiwuunews.org — Ratusan pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pelajar/Mahasiswa Papua Tengah menggelar aksi damai di Nabire untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dan menolak program pemerintah Makanan Bergizi Gratis (MBG). Titik kumpul aksi berada di Wadio, sepanjang Jalan Trans Nabire–Ilaga–Paniai. (2 Mei 2025) Pada pukul 10:00
Dalam Demo Jilid II, peserta aksi membentangkan spanduk bertuliskan: “Tolak MBG, Tuntut Pendidikan Gratis.”
Koordinator lapangan, Josia Sani, menyebut pendidikan di Papua Tengah masih darurat. Ia menilai, meski Papua kaya sumber daya alam, pendidikan diabaikan negara.
“Papua menyumbang banyak kekayaan, tapi pendidikan terbengkalai. IPM Papua Tengah hanya 60,25%, dan Kabupaten Puncak terendah dengan 45,70,” tegas Josia.
Aliansi menilai program MBG tidak menyentuh akar persoalan. Menurut mereka, masalah utama adalah biaya pendidikan, fasilitas yang minim, dan guru yang belum sejahtera bukan kekurangan gizi.
“Banyak anak Papua putus sekolah karena biaya, bukan makanan. Guru tak digaji, fasilitas rusak. MBG tak menjawab masalah inti,” ujar Josia.
Empat tuntutan utama Aliansi:
-
Cabut program MBG di Papua.
-
Alihkan dana MBG untuk fasilitas pendidikan dan kesejahteraan guru.
-
Gratiskan pendidikan untuk seluruh anak Papua dan Indonesia.
-
Selesaikan konflik bersenjata di Papua agar pendidikan dan kesehatan berjalan.
Aksi ditutup dengan seruan agar negara membuka mata terhadap ketimpangan pendidikan di Papua.
“Ini suara kami, anak-anak Papua. Kami ingin belajar dalam damai, bukan disuguhi program simbolik,” tutup Josia.
(**)