DEIYAI, KAPIWUUNEWS org – Solidaritas pemuda dan masyarakat di enam kampung di Distrik Tigi, Kabupaten Deiyai, secara tegas melarang praktik yang merusak tatanan sosial dan moral generasi muda. Dalam pernyataan resmi yang dibacakan oleh Meki Pekei pada Minggu, 30 Maret 2025, masyarakat menetapkan sanksi bagi pelanggar aturan terkait konsumsi minuman keras (miras), penjualan pinang, serta pelaksanaan acara kewa di Kampung Ikiyauwo, Okomokebo, Okomotadi, Ugiya, Ibodio, dan Kigou.
Masyarakat menetapkan denda bagi pelanggar aturan sebagai berikut:
- Buang ludah pinang: Rp1.000.000
- Menjual pinang dan miras: Rp5.000.000
- Konsumsi miras: Rp5.000.000
Selain itu, masyarakat juga melarang praktik pemalangan jalan, kecuali dalam kondisi darurat seperti bencana longsor. Langkah ini diambil untuk menjaga ketertiban serta memastikan keberlangsungan kehidupan sosial yang harmonis.
Miras dan pinang bukan bagian dari budaya Suku Mee, melainkan penyakit sosial yang merusak moral dan masa depan generasi muda. Oleh karena itu, masyarakat bersatu untuk memberantas kebiasaan yang berdampak negatif terhadap kehidupan sosial dan kesehatan. “Kami mengutuk keras segala bentuk penyakit sosial yang merusak tatanan adat dan moralitas generasi muda. Kampung kami harus bersih dari pengaruh buruk ini,” tegas perwakilan masyarakat.
Sebagai bentuk keseriusan, para kepala kampung, tokoh pemuda, adat, dan gereja telah menandatangani kesepakatan yang disaksikan oleh seluruh masyarakat. Langkah ini menunjukkan komitmen kolektif dalam menjaga nilai-nilai budaya, membangun generasi yang lebih sehat, serta menciptakan lingkungan sosial yang kondusif untuk kemajuan bersama.
Keputusan ini bukan sekadar larangan, tetapi bentuk kepedulian terhadap masa depan masyarakat. Generasi muda diharapkan dapat menjauhkan diri dari kebiasaan yang merugikan dan lebih fokus pada pendidikan, pengembangan keterampilan, serta membangun karakter yang kuat demi masa depan yang lebih cerah. Dengan disiplin dan kesadaran bersama, masyarakat dapat mewujudkan kehidupan yang lebih baik dan bermartabat.
(**)