Jakarta, Kapiwuunews.org – Gereja Sidang Persekutuan Kristus (GSPK) Hall 7, Jakarta Timur, menggelar Ibadah Sidang Pemecahan Roti (SPR) bersama kaum saleh, di Cawang, Jakarta Timur. Ibadah yang berlangsung ini dipimpin oleh Badan Pelayanan Jemaat (BPJ) Hall 7. Pada Minggu, 26 Januari 2025 Jam 09.30 hingga 12.00 WIB.
Ibadah diawali dengan pujian dan penyembahan yang diambil dari Kidung Jemaat Kristus, mengundang suasana khusyuk di antara jemaat yang hadir. Dalam kesempatan ini, firman Tuhan yang menjadi inti dari Sidang Pemecahan Roti (SPR) terambil dari 1 Petrus 2:21-24.
"Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya."_ (1 Petrus 2:21)
Firman ini menegaskan bahwa Yesus Kristus adalah teladan utama bagi umat-Nya. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk mengikuti jejak-Nya, meneladani kesetiaan, pengorbanan, dan ketaatan-Nya kepada Allah. Dalam menghadapi berbagai tantangan hidup, jemaat diingatkan untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan, mengandalkan-Nya dalam segala hal, dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
Sidang Pemecahan Roti kali ini dihadiri oleh sekitar 150 kaum saleh, termasuk saudara-saudari dari Full Timer Training (FTT) Surabaya dan Sentul, serta jemaat setempat di Hall 7, Cawang. Sebelum memasuki tahapan firman Tuhan, beberapa pengumuman disampaikan, di antaranya:
- Pengenalan bagi kaum saleh yang baru pertama kali hadir.
- Informasi tentang pembersihan Hall 7 yang dijadwalkan pada 27 Januari 2025.
- Pengumpulan persembahan dari kaum saleh.
- Makan bersama usai ibadah sebagai bentuk kebersamaan dalam kasih persaudaraan.
Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Wakil BPJ Hall 7, yang merupakan salah satu lulusan Full Timer Training (FTT) Indonesia.
Kesaksian dan Kesimpulan Firman Tuhan, Menutup ibadah, beberapa jemaat menyampaikan kesaksian tentang pengalaman iman mereka, yang semakin menguatkan jemaat lain untuk tetap berpegang pada kebenaran firman Tuhan. Kesimpulan firman kali ini menekankan bahwa orang percaya hidup di bawah pemerintahan Allah, sebagaimana sebuah negara memiliki undang-undang yang mengatur rakyatnya.
"Puji Tuhan, seperti Indonesia memiliki hukum yang mengatur rakyatnya, demikian pula dalam pemerintahan Allah. Kita harus hidup dalam ketaatan kepada Tuhan dan mengikuti teladan Yesus," ujar penatua jemaat setempat dalam menutup ibadah.
Ibadah Sidang Pemecahan Roti di Hall 7 ini menjadi momen penguatan iman bagi jemaat, mengingatkan bahwa Tuhan Yesus adalah satu-satunya teladan sejati bagi umat-Nya.
(Penulis : Pewarta, Jhon Gipedi Nawipa)