Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Suara Pemuda Siriwo Menolak Perusahaan Ilegal di Hulu Sungai Siriwo.

Kamis, 13 November 2025 | 03:40 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-13T11:56:53Z


Nabire, Kapiwuunew.org - 12 November 2025 Wilayah pedalaman Siriwo, Kabupaten Nabire. Seorang tokoh pemuda setempat, melkias, menyuarakan sikap tegas terhadap keberadaan perusahaan ilegal yang diduga tengah beroperasi di hulu Sungai Siriwo. Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa.


“kebenaran harus diungkap, karena tanah dan sungai Siriwo bukan milik segelintir orang, melainkan milik seluruh masyarakat adat yang telah turun-temurun menjaganya.


Menurut informasi yang beredar, aktivitas perusahaan tersebut telah berlangsung beberapa bulan terakhir. Sejumlah alat berat terlihat keluar masuk wilayah hulu Sungai Siriwo, membuka jalan, dan melakukan kegiatan yang diduga terkait eksplorasi sumber daya alam. Namun, hingga kini belum ada kejelasan mengenai izin resmi dari pemerintah daerah maupun persetujuan masyarakat adat setempat.


Melkias, bersama para pemuda dan tokoh adat lainnya, menyebut bahwa ada oknum yang melakukan perizinan secara sepihak tanpa sepengetahuan masyarakat.


 “Kalau memang ada izin, tunjukkan secara terbuka. Jangan sembunyi-sembunyi. Kami tidak anti investasi, tapi kami menolak perusahaan ilegal yang masuk tanpa menghormati hak masyarakat adat,” ujar melkias dengan nada tegas.


Sungai Siriwo memiliki peran penting bagi masyarakat setempat menjadi sumber air, ikan, dan kehidupan. Di sepanjang sungai itu terdapat kampung-kampung kecil yang menggantungkan hidupnya dari hasil hutan dan sungai. Masyarakat Siriwo selama ini dikenal menjaga alam mereka dengan nilai-nilai adat yang kuat.


Namun, masuknya aktivitas perusahaan tanpa izin ini menimbulkan kekhawatiran besar. Hutan yang dulu hijau kini mulai terancam. Sungai yang dulu jernih mulai menunjukkan diungkap”, karena tanah dan sungai Siriwo bukan milik segelintir orang, melainkan milik seluruh masyarakat adat yang telah turun-temurun menjaganya.


Menurut informasi yang beredar, aktivitas perusahaan tersebut telah berlangsung beberapa bulan terakhir. Sejumlah alat berat terlihat keluar masuk wilayah hulu Sungai Siriwo, membuka jalan, dan melakukan kegiatan yang diduga terkait eksplorasi sumber daya alam. Namun, hingga kini belum ada kejelasan mengenai izin resmi dari pemerintah daerah maupun persetujuan masyarakat adat setempat.


Melkias, bersama para pemuda dan tokoh adat lainnya, menyebut bahwa ada oknum yang melakukan perizinan secara sepihak tanpa sepengetahuan masyarakat.


 “Kalau memang ada izin, tunjukkan secara terbuka. Jangan sembunyi-sembunyi. Kami tidak anti investasi, tapi kami menolak perusahaan ilegal yang masuk tanpa menghormati hak masyarakat adat,” ujar melkias dengan nada tegas.


Di tepi sungai, kami berdiri memandangi aliran air seperti menatap luka yang menganga. Kali Batu, yang biasanya menjadi sumber air bagi warga Kampung Unipo, kini berubah menjadi aliran pekat seolah hujan lumpur turun dari hulu. Kali Usir, sungai yang tengah menjadi sorotan, mengalirkan arus keruh yang tidak alami. Hanya Kali Yanda yang tetap jernih, seakan menjadi saksi bisu bahwa kerusakan belum menyentuh seluruh kawasan.


Namun, masuknya aktivitas perusahaan tanpa izin ini menimbulkan kekhawatiran besar. Hutan yang dulu hijau kini mulai terancam. Sungai yang dulu jernih mulai menunjukkan tanda-tanda pencemaran akibat kegiatan pembukaan lahan.


“Kami tidak ingin wilayah kami hancur karena keserakahan. Siriwo punya sejarah, punya kehidupan. Jangan rusak hanya demi kepentingan kelompok tertentu,” tambah melkias.


Saya bersama perwakilan pemuda Siriwo mendesak Pemerintah Kabupaten Nabire dan aparat penegak hukum untuk segera turun tangan. Ia menilai bahwa penegakan hukum harus dilakukan secara transparan agar masyarakat mendapat kepastian dan keadilan.


 “Kalau dibiarkan, ini bisa memicu konflik sosial. Pemerintah harus hadir untuk memastikan semua kegiatan di wilayah adat berjalan sesuai aturan hukum dan adat yang berlaku,” ungkapnya.


Penulis Oleh : Melkias Obaipa

×
Berita Terbaru Update