Paniai, Kapiwuunews.org - Memasuki usia perjuangan ke-17 tahun, Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Deiyai menegaskan kembali komitmennya untuk menjadi corong aspirasi rakyat Papua Barat di wilayah Deiyai. Pada momentum peringatan HUT KNPB yang ke-17 ini, KNPB Deiyai secara resmi menyatakan sikap tegas menolak rencana pembangunan pos kamling di wilayah Deiyai yang dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan dan kehendak masyarakat setempat. pada 19 November 2025.
Peringatan HUT KNPB tahun ini tidak hanya menjadi ajang refleksi perjalanan panjang organisasi dalam memperjuangkan ruang demokratis rakyat Papua Barat, tetapi juga menjadi ruang konsolidasi masyarakat untuk merespons berbagai kebijakan yang dinilai tidak berpihak pada kepentingan rakyat. Salah satu isu yang mencuat adalah rencana pembangunan pos kamling di beberapa titik wilayah Deiyai, yang memunculkan kekhawatiran masyarakat tentang potensi meningkatnya ketegangan dan kontrol keamanan di tingkat kampung.
Penolakan atas Pembangunan Pos Kamling Dalam pernyataan sikap yang dibacakan oleh perwakilan KNPB Deiyai, disebutkan bahwa pembangunan pos kamling tidak lahir dari aspirasi masyarakat, melainkan dari pendekatan keamanan yang cenderung top-down. KNPB menilai bahwa pos kamling berpotensi menjadi pintu masuk bagi aktivitas yang dapat membatasi ruang gerak masyarakat dan menciptakan suasana sosial yang tidak kondusif.
KNPB Deiyai menegaskan bahwa keamanan warga semestinya dibangun berdasarkan hubungan sosial, solidaritas, dan kesadaran kolektif masyarakat, bukan melalui infrastruktur yang berpotensi dipolitisasi atau dimanfaatkan untuk pengawasan yang tidak transparan.
“Keamanan yang sejati tumbuh dari kepercayaan rakyat kepada sesama dan kepada pemimpin komunitas, bukan dari pos-pos yang dapat mengubah kampung menjadi ruang yang diawasi,” demikian salah satu poin pernyataan sikap KNPB Deiyai.
Kekhawatiran Masyarakat dan Dampak Sosial. Sejumlah tokoh adat, pemuda, dan warga yang hadir dalam peringatan HUT KNPB turut menyuarakan kekhawatiran mereka. Menurut mereka, pembangunan pos kamling dikhawatirkan akan berdampak pada:
- Pembatasan aktivitas masyarakat, terutama pemuda dan pelajar.
- Memicu rasa takut dan tekanan psikologis, karena pos keamanan sering diidentikkan dengan tindakan kontrol dan pemeriksaan.
- Memecah solidaritas kampung, khususnya jika pembangunan tersebut tidak melalui musyawarah adat atau mekanisme konsultasi yang benar.
- Menghadirkan ketegangan baru, karena masyarakat memiliki pengalaman buruk terhadap infrastruktur keamanan tertentu di masa lalu.
Warga juga menilai bahwa pembangunan pos kamling tidak menjawab kebutuhan riil seperti peningkatan fasilitas pendidikan, akses kesehatan, dan pembangunan ekonomi lokal yang lebih mendesak.
Refleksi 17 Tahun Perjuangan KNPB Momentum HUT KNPB yang ke-17 diperingati dengan suasana sederhana namun penuh makna, diwarnai doa, refleksi, dan penyampaian pesan moral bagi generasi muda. KNPB Deiyai menyampaikan bahwa perjalanan 17 tahun bukan hanya catatan waktu, melainkan bukti keteguhan rakyat Papua Barat dalam menyuarakan hak-haknya melalui jalur damai dan bermartabat.
Selama 17 tahun, KNPB hadir sebagai ruang aspirasi, ruang pendidikan politik rakyat, dan ruang konsolidasi damai untuk menegaskan hak rakyat Papua Barat dalam menentukan masa depannya. Dalam perjalanannya, KNPB Deiyai menekankan bahwa perjuangan tanpa kekerasan tetap menjadi prinsip utama yang tidak boleh ditinggalkan.
“Perjuangan tidak boleh membuat kita lupa bahwa rakyat adalah subjek utama. KNPB hanya alat, sementara rakyat itulah pemilik suara,” tegas salah satu juru bicara KNPB Deiyai dalam kegiatan tersebut."
Seruan untuk Pemerintah dan Masyarakat KNPB Deiyai menyerukan kepada pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait untuk menghentikan rencana pembangunan pos kamling dan menggantinya dengan program yang benar-benar dibutuhkan masyarakat. KNPB juga meminta agar setiap kebijakan yang menyangkut kehidupan rakyat harus melewati proses dialog terbuka, musyawarah adat, dan partisipasi warga.
KNPB juga mengajak seluruh masyarakat Deiyai untuk tetap bersatu, menjaga kedamaian, dan menguatkan solidaritas dalam menghadapi berbagai dinamika sosial politik. Solidaritas masyarakat menjadi kunci agar kampung-kampung tetap aman tanpa harus mengandalkan mekanisme keamanan yang berpotensi mencederai ketenangan warga.
Penutup: Suara Rakyat, Prinsip Perjuangan
Dalam penutupan kegiatan HUT ke-17 ini, KNPB Deiyai kembali menegaskan bahwa penolakan terhadap pos kamling bukanlah bentuk permusuhan, melainkan bentuk perlindungan terhadap ruang hidup masyarakat dan nilai-nilai yang dijaga oleh rakyat Papua Barat. KNPB menekankan bahwa setiap pembangunan harus berpihak pada rakyat, lahir dari kebutuhan rakyat, dan mendukung kedamaian serta kesejahteraan bersama.
Dengan semangat 17 tahun perjuangan, KNPB Deiyai berkomitmen untuk terus berdiri bersama rakyat, menyuarakan kebenaran, dan menjaga ruang demokratis agar tetap terbuka.
(**)
.jpg)