Sentani, Kapiwuunews.org — Di tengah semangat persatuan dan penghormatan terhadap tradisi leluhur, masyarakat Papua Pegunungan kembali menghidupkan tradisi Bakar Batu dalam acara syukuran Gubernur Papua Pegunungan, Jhon Tabo, yang berlangsung meriah di Sentani, Kabupaten Jayapura pada tanggal 23 April 2025.
Bagi masyarakat pegunungan, Bakar Batu bukan sekadar cara memasak. Ia merupakan simbol kebersamaan, penghormatan terhadap leluhur, serta bentuk syukur atas berkat kehidupan. Tradisi ini telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat gunung dan biasanya dilaksanakan dalam berbagai momentum penting, seperti syukuran, pernikahan, hingga penyambutan tamu kehormatan.
Gubernur Papua Pegunungan, Jhon Tabo, dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi Bakar Batu sebagai bagian dari identitas budaya. “Budaya Bakar Batu ini harus terus dipelihara dan diwariskan kepada generasi muda. Ini adalah jati diri kita sebagai orang gunung,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan menunjukkan apresiasi tinggi terhadap upaya pelestarian budaya ini. Dukungan penuh diberikan untuk memastikan bahwa warisan leluhur seperti Bakar Batu tetap hidup dan dihargai dalam kehidupan masyarakat modern.
Momen syukuran ini menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai budaya dan semangat kebersamaan masih kuat tertanam dalam masyarakat Papua. Bahkan di tengah arus globalisasi, tradisi ini tetap menjadi penanda jati diri dan kearifan lokal yang membanggakan.
(***)
