Nabire, Kapiwuunews.org – Asosiasi Bupati Meepago yang terdiri dari Kabupaten Paniai, Deiyai, dan Dogiyai melakukan pengecekan langsung ke sejumlah titik longsor yang terjadi di ruas Jalan Trans Nabire–Meepago pada Selasa, 19 Agustus 2025.
Kunjungan ini dipimpin langsung Ketua Asosiasi Bupati Meepago, Bupati Deiyai, Melkianus Mote, S.T., didampingi Bupati Paniai, Yanpit Nawipa, A.Md.Tek., Bupati Dogiyai, Yudas Tebai, S.Pd., M.Si., serta Wakil Bupati Deiyai, Ayub Pigome. Turut hadir jajaran kepolisian dari Polres Dogiyai, Deiyai, dan Paniai, anggota DPRD Dogiyai, serta sejumlah kepala OPD dari ketiga kabupaten.
Dalam rapat koordinasi yang berlangsung di Mapolres Dogiyai, Melkianus Mote menegaskan pentingnya langkah cepat dalam menangani bencana longsor di jalur utama yang menghubungkan wilayah Meepago.
“Kita yang tidak bergerak, berarti siapa lagi? Jalan ini merupakan akses vital sehingga harus segera dituntaskan. Kalau dibiarkan, dampaknya akan sangat luas bagi masyarakat,” tegas Mote.
Mote juga mengungkapkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan PLN Jayapura untuk mengatasi kendala pasokan bahan bakar yang terhambat akibat longsor. “Kami sudah minta agar bahan bakar bisa diangkut lewat pesawat selama jalur darat belum bisa dilalui,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Dogiyai, Yudas Tebai, menegaskan pentingnya kerja cepat dari seluruh pihak terkait.
“Kalau kita tidak bergerak, maka tidak akan selesai. Longsor di titik Kilo 131–141 ini memang secara administratif masuk wilayah Nabire, namun dampaknya sangat besar bagi masyarakat Dogiyai, Deiyai, dan Paniai. Karena itu, kita tetap harus mencari solusi bersama,” kata Tebai.
Ruas Jalan Trans Nabire Meepago merupakan jalur vital penghubung antarwilayah di pegunungan Papua Tengah. Pemerintah daerah bersama kepolisian dan stakeholder terkait menargetkan penanganan segera agar akses transportasi masyarakat kembali normal.
(**)
