Nabire, Kapiwuuneus.org — Wajah teduh dan senyum sederhana Valentina Tagi, tersembunyi kisah perjuangan panjang yang tidak semua orang tahu. Mahasiswi Fakultas Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Satya Wiyata Mandala (USWIM) Nabire ini bukan hanya seorang pelajar biasa, tetapi juga simbol semangat pantang menyerah di tengah keterbatasan. Pada 24 Juli 2025/ Jam 12 : 00 WIT.
Dalam kehidupan kampus yang keras dan persaingan yang ketat, Valentina membuktikan bahwa kesuksesan bukanlah hasil dari keberuntungan semata. Ia adalah hasil dari kerja keras yang terus ditabur, dari doa-doa lirih dalam malam-malam penuh keraguan, dan dari keteguhan hati yang menolak untuk menyerah pada keadaan.
“Jangan pernah iri pada kesuksesan orang lain. Di balik setiap keberhasilan yang tampak gemilang, ada perjalanan panjang yang sering kali tak terlihat,” tutur Valentina dalam sebuah wawancara singkat.
Perjalanan Valentina bukanlah jalan mulus. Sejak awal menapakkan kaki di kampus USWIM, ia harus membagi waktunya antara kuliah, membantu keluarga, dan aktif dalam kegiatan kemahasiswaan. Namun dari sanalah ketangguhan itu terasah. Seperti benih kecil harapan yang tumbuh dalam keheningan, ia menyiram harinya dengan ketekunan, menabur semangat dalam tiap langkah, dan memupuknya dengan dedikasi yang luar biasa.
“Tidak ada panen yang datang tanpa proses, tanpa pengorbanan, tanpa air mata. Tapi saya percaya, waktu tidak pernah salah menepati janji-Nya,” ujarnya sambil tersenyum.
Apa yang hari ini tampak sebagai pencapaian Valentina baik dalam akademik, organisasi, maupun kontribusinya bagi komunitas kampus adalah hasil dari ribuan langkah kecil yang dijalani dengan sabar. Ia tidak pernah menghitung luka, tidak pernah mengeluh soal rintangan. Justru di sanalah ia menemukan makna sejati dari menjadi "pejuang kampus".
Kisah Valentina mengingatkan kita semua bahwa tidak perlu membandingkan jalan kita dengan orang lain. Tiap orang memiliki musimnya sendiri, waktunya sendiri. Yang terpenting adalah terus merawat benih harapan dalam diri kita, terus berjalan meski perlahan, dan percaya bahwa panen yang indah akan datang pada waktunya.
Ketika ditanya apa yang menjadi motivasinya selama ini, Valentina menjawab dengan mantap:
“Saya ingin menjadi guru bukan hanya untuk mengajar, tapi untuk menginspirasi. Saya ingin anak-anak Papua tahu bahwa mereka bisa sukses tanpa harus meninggalkan jati diri mereka.”
Valentina Tagi bukan hanya mahasiswi PGSD. Ia adalah bukti bahwa mimpi bisa tumbuh bahkan dari tanah yang kering, selama ada semangat yang menyiramnya setiap hari. Ia adalah sosok pejuang kampus yang lahir dari kesederhanaan, namun membawa cahaya harapan bagi banyak orang.
(***)