Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Paulus Mote DPRP Papua Tengah Tegaskan: Stop Buang Peluru di Tempat Umum.

Jumat, 27 Juni 2025 | 18:07 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-28T01:08:00Z


Nabire, Kapiwuunews.org  – Kericuhan yang pecah di kawasan Pasar Karang Tumaritis, Nabire, menyisakan duka dan kemarahan. Seorang warga bernama Elikius tewas, sementara dua lainnya, Apedius Kayame (19) dan Feri Mote (34), mengalami luka tembak dalam insiden yang diduga melibatkan aparat keamanan. Situasi tersebut memicu reaksi keras dari Anggota DPR Provinsi Papua Tengah Komisi B, Paulus Mote, yang langsung menggelar audiensi tertutup dengan Kapolres Nabire, 27 Juni 2025


Dalam pernyataannya kepada sejumlah media usai pertemuan, Paulus Mote mengecam keras tindakan represif aparat yang dianggap sembrono dalam menggunakan senjata api, apalagi di wilayah padat aktivitas warga sipil.


“Stop buang peluru di tempat umum seperti gereja, rumah sakit, terminal umum, dan tempat-tempat yang ramai dikunjungi masyarakat,” tegas Mote dengan nada tinggi.


Mote menilai, tindakan aparat yang justru memamerkan kekuatan di hadapan warga sipil tidak hanya menciptakan ketakutan, tapi juga membuktikan ketidakmampuan dalam memahami situasi wilayah yang harusnya dijaga dengan pendekatan persuasif.


“Kalau ko berani, silakan berhadapan dengan TPN-OPM. Jangan tunjukkan kekuatanmu di hadapan masyarakat sipil yang tak bersenjata. Ini ibu kota provinsi, bukan kampung atau distrik. TNI dan Polri harus belajar banyak tentang profesionalisme,” ujarnya lantang.


Pernyataan keras itu muncul di tengah meningkatnya keresahan masyarakat Nabire. Suara tembakan yang beberapa kali terdengar di area publik seperti pasar, pemukiman, dan jalan umum telah memicu trauma mendalam, terutama bagi perempuan dan anak-anak.


Jenazah korban, Elikius, dilaporkan sempat dilarikan ke RSUD Siriwini Nabire, namun nyawanya tak tertolong. Ia dievakuasi menggunakan ambulans dari lokasi kejadian. Sementara dua korban lain, Apedius Kayame dan Feri Mote, kini tengah menjalani perawatan intensif akibat luka tembak di kaki dan lengan mereka.


Mote, yang dikenal vokal membela hak-hak masyarakat Papua Tengah, meminta institusi keamanan untuk segera melakukan evaluasi internal dan mengedepankan pendekatan humanis dan profesionalisme, terutama di kawasan ibu kota provinsi yang seharusnya menjadi zona damai dan aman untuk semua warga.


Audiensi yang digelar malam itu merupakan bagian dari upaya penguatan koordinasi antara legislatif dan aparat penegak hukum dalam merespons situasi keamanan yang kian memanas. Paulus Mote menegaskan harapannya agar hasil pertemuan ini tidak berhenti pada wacana.


"Kami butuh perubahan nyata di lapangan. Warga harus bisa kembali merasa aman di tanah mereka sendiri,” tutup Mote.

×
Berita Terbaru Update