Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Aksi Damai Tolak UTK di Uncen Berujung Kekerasan Aparat TNI Polri

Jumat, 23 Mei 2025 | 04:47 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-23T11:54:13Z

 







Jayapura, Papua Kapiwuunew.org — Kampus Universitas Cenderawasih (Uncen), Jayapura, ratusan mahasiswa menggelar aksi demonstrasi menolak mahalnya Uang Tungkal Kuliah (UTK). Aksi yang berlangsung secara damai di depan gerbang Kampus Uncen Atas namun ricuh setelah aparat kepolisian datang untuk membubarkan massa aksi. Kamis, 22 Mei 2025 | Pukul 10:26 WIT


Menurut saksi mata di lokasi, aparat bertindak represif dengan menembakkan gas air mata dan mengerahkan mobil water cannon ke arah mahasiswa. Tindakan ini memicu bentrokan hebat antara mahasiswa dan polisi. Dalam insiden tersebut, salah satu mahasiswa fakultas Teknik angkatan 19 terkena tembakan bagian kepala dan satu unit mobil Dalmas milik kepolisian dilaporkan terbakar.


Aksi ini digelar sebagai bentuk protes atas kebijakan UTK yang dinilai semakin memberatkan mahasiswa Papua. Mereka menyuarakan tuntutan agar biaya kuliah diturunkan serta menolak komersialisasi pendidikan di tanah Papua.


Peristiwa ini kembali menyoroti masalah kebebasan berekspresi di Indonesia, khususnya di wilayah Papua. Padahal, hak menyampaikan pendapat dijamin oleh Pasal 28E ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945, yang menyatakan bahwa setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.


Selain itu, Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 juga mengatur secara tegas bentuk, tata cara, serta perlindungan hukum dalam menyampaikan pendapat di muka umum.


Namun, tindakan kekerasan aparat dalam merespons aksi mahasiswa justru menunjukkan bahwa prinsip-prinsip demokrasi kian tergerus. Bagi mahasiswa, kampus seharusnya menjadi ruang aman untuk berpikir kritis dan menyuarakan aspirasi, bukan menjadi tempat represif yang penuh intimidasi.


Mahasiswa menuntut pihak rektorat dan pemerintah segera mengambil langkah untuk mengatasi krisis biaya pendidikan serta mengevaluasi tindakan aparat di lapangan. Mereka menegaskan bahwa demokrasi di Papua saat ini berada dalam kondisi darurat.


(**)

×
Berita Terbaru Update