Nabire, Kapiwuunews.org — Kekhawatiran terhadap masa depan generasi muda di wilayah Meepago, Papua Tengah, semakin meningkat. Meski data menunjukkan lonjakan kasus HIV/AIDS dan TBC yang mengkhawatirkan, banyak anak muda di wilayah ini mulai menganggap penyakit mematikan tersebut sebagai hal yang biasa pada 30 Mei 2025
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Papua Tengah, hingga akhir 2024 tercatat lebih dari 22.000 kasus HIV/AIDS, dengan mayoritas penderita adalah remaja dan dewasa muda usia 14–35 tahun. Tidak hanya HIV, kasus TBC juga terus meningkat, terutama sebagai koinfeksi pada penderita HIV.
Marselus Magai, ia menegaskan kasus HIV/AIDS, yang kerap meliput isu kesehatan masyarakat di Meepago, mengungkapkan bahwa minimnya edukasi serta perubahan gaya hidup menjadi pemicu utama mengapa anak muda makin lengah. Di lapangan, banyak remaja yang menganggap HIV dan TBC bukan lagi ancaman. Ini mengindikasikan lemahnya pemahaman dan kontrol sosial dari keluarga dan lingkungan sekitar," ujarnya
“Kasus HIV/AIDS, ini membunuh secara perlahan. Jika anak-anak muda terus acuh dan tak ada intervensi dari semua pihak, kita akan kehilangan satu generasi.”
Namun yang lebih memprihatinkan, menurut pengamatan di lapangan, sebagian besar generasi muda tidak lagi menganggap HIV atau TBC sebagai ancaman serius. Edukasi yang minim, kurangnya perhatian orang tua, dan pengaruh gaya hidup bebas menjadi faktor utama mengapa perilaku berisiko masih terus terjadi.
Wakil Gubernur Papua Tengah, Deinas Geley, mengingatkan bahwa “virus ini membunuh secara perlahan. Jika anak-anak muda terus acuh dan tak ada intervensi dari semua pihak, kita akan kehilangan satu generasi.”
Pemerintah Provinsi Papua Tengah kini menggagas program “Selamatkan Generasi Meepago” yang berfokus pada:
- Tes HIV/TBC di sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA.
- Pendidikan seks sehat dan bahaya narkoba.
- Konseling dan kampanye publik lewat gereja, tokoh adat, dan media sosial
- Rumah singgah dan tempat pemulihan bagi penderita HIV/TBC.
Dengan kerja sama seluruh elemen masyarakat orang tua, sekolah, gereja, dan pemerintah diharapkan generasi muda kembali sadar bahwa hidup sehat adalah hak sekaligus tanggung jawab.
(**)