Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Banjir di Siriwo, Jembatan Gantung Putus dan Ternak Hanyut Akibat Hujan Lebat

Selasa, 10 Desember 2024 | 14:47 WIB | 0 Views Last Updated 2024-12-11T01:44:59Z













Nabire, Kapiwuunews.org – Bertempat Diyai kunu Banjir besar di Sungai Degeuwo. Dampak banjir ini dirasakan cukup parah di Kampung Tibai, terutama di daerah sekitar kilometer 171, Diyaikunu. Hujan lebat yang mengguyur wilayah Siriwo, Kabupaten Nabire, pada Senin 09 Desember 2024 sekitar pukul 08.00 WIT.


Semalam, hari Senin, hujan deras mengguyur tanpa henti. Akibatnya, banjir melanda wilayah ini, dan banjir tersebut berasal dari luapan Kali Ekai. Air yang meluap membawa lumpur dan material dari hulu, menggenangi membawa  warga serta fasilitas umum.








Pdt. Alpius Tagi, seorang pemilik kebun, kolam ikan, dan peternakan babi, menyampaikan bahwa salah satu jembatan gantung yang menjadi penghubung utama jalan menuju Kampung Tibai dilaporkan melalui Media Kapiwuunews.org bahwa putus akibat derasnya arus sungai yang meluap. Kejadian ini tidak hanya memutus akses transportasi, tetapi juga mengakibatkan kerugian besar bagi dirinya. Banjir yang terjadi menghanyutkan satu kebun miliknya yang selama ini menjadi sumber penghidupan, sebuah kolam ikan yang baru saja siap dipanen, serta seekor babi yang merupakan salah satu aset ternaknya dan kebun kacan tanah dan jagun telah terbawavoleh kali degeuwo. Kejadian ini memunculkan keprihatinan mendalam, mengingat jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses bagi masyarakat untuk beraktivitas, sementara kerugian yang dialami Pdt. Alpius Tagi semakin menambah beban yang harus ditanggung akibat bencana alam ini.


Yulianus Tagi, salah satu intelektual dari Kampung Tibai, menyampaikan keprihatinan mendalam atas bencana ini. Ia juga mendesak agar pemerintah Kabupaten Nabire dan Provinsi Papua Tengah segera turun tangan untuk menangani dampak kerusakan tersebut.  


“Kami masyarakat Kampung Tibai meminta agar kerusakan jembatan, kebun, dan ternak kolam yang terdampak banjir ini mendapat perhatian dari pemerintah. Ini adalah akses penting bagi warga, dan kerugian yang dialami sangat berdampak pada kehidupan kami,” ujar Yulianus Tagi.  


Banjir di wilayah Siriwo bukanlah hal baru. Intensitas hujan tinggi sering kali menyebabkan luapan Sungai Degeuwo yang berdampak pada infrastruktur dan kehidupan masyarakat. Namun, kali ini kerusakan pada jembatan dan fasilitas penting lainnya membuat warga semakin khawatir akan keberlangsungan kehidupan mereka.  


Pemerintah setempat diharapkan segera meninjau lokasi bencana dan mengambil langkah-langkah pemulihan, termasuk perbaikan jembatan dan bantuan bagi warga yang terdampak. Bantuan mendesak seperti pangan, material untuk perbaikan fasilitas, dan kompensasi bagi kerugian ternak juga menjadi harapan besar warga Kampung Tibai.  


Sementara itu, masyarakat Kampung Tibai tetap waspada terhadap potensi hujan susulan. Mereka berharap ada tanggapan cepat dari pemerintah untuk mencegah dampak yang lebih luas di masa depan.  


“Ini bukan hanya soal kerusakan fisik, tapi juga soal kebutuhan dasar masyarakat yang harus dipenuhi. Kami mohon perhatian serius dari pemerintah untuk membantu kami keluar dari situasi ini,” tutup Yulianus Tagi.  


Semoga langkah nyata segera diambil demi kesejahteraan masyarakat Kampung Tibai yang terdampak.  


Reporter: M'Dogomo

×
Berita Terbaru Update